Jumat, 29 April 2011

Audit Terhadap Siklus Penjualan dan Konfirmasi Rekening Piutang Untuk Menghindari Kesalahan atau Kecurangan dalam Pencatatan

Dalam blog mengenai AUDITING 2 yang membahas mengenai siklus penjualan dan konfirmasi audit, saya mengambil refrensi dari buku AUDITING 2 dengan pengarang Alvin A.Arens.
Pada Siklus penjualan tedapat beberapa transaksi yaitu secara tunai maupun kredit, secara tunai berupa kas, retur dan diskon penjualan, sedangkan apabila penjualan tersebut dilakukan secara kredit yaitu berupa piutang yang bias mengakibatkan timbulnya kerugian piutang sehingga perusahaan harus menyediakan cadangan kerugian piutang.
Terdapat 3 jenis kesalahan pada saat pemesanan / penjualan :
1.Adanya pencatatan penjualan tetapi tidak ada pengiriman barang.
2.Pencatatan penjualan lebih dari satu kali.
3.Pengiriman pada konsumen palsu.

Oleh sebab itu diperlukan pengendalian seorang auditor dalam hal ini untuk mencegah kecurangan pada saat melakukan transaksi di dalam proses penjualan.
Auditor juga memerlukan kelengkapan catatan dan dokumen klien sehingga memudahkan dalam mengaudit.

Dalam rekening piutang terdapat istilah Cut Off ( pisah batas ) yaitu transaksi yang timbul karena adanya pencatatan atas transaksi yang dilakukan selanjutnya, atau sebaliknya.
Agar tidak terjadi kecurangan dan kesalahan diperlukan konfrimasi rekening piutang tetapi ada kondisi / keadaan tidak bias dikonfrimasi apabila :
1.Rekening piutang tidak penting
2.Auditor berpendapat bahwa konfirmasi bukti tidak efektif ( tanggapan terhadao konfirmasi rendah)
3.Resiko rendah

Ada 3 jenis konfrimasi yaitu positif, negative, dan persaldo nol. Dari ketiga jenis konfirmasi tersebut yang merupakan konfirmasi yang handal adalah konfirmasi positif yang mempunyai fungsi mengetahui jawaban benar atau salah dan juga konfirmasi yang mempunyai prosedur lanjutan, sedangkan yang paling murah biayanya adalah konfirmasi negative karena tidak memerlukan konfirmasi apabila tidak ada tanggapan.
Mengapa ada perbedaan konfirmasi antara auditor dengan klien yaitu adanya pembayaran yang telah dilakukan, barang-barang belum diterima, barang-barang telah dikembalikan, dan yang terakhir adalah kesalahan pekerjaan klerk ( salah catat ).

Kesimpulan dari materi yang saya jelaskan disini adalah bahwa pentingnya pengawasan dari seorang auditor dalam proses penjualan atau penagihan yang di lakukan perusahaan, agar tidak terjadi kecurangan dan untuk mengatasi kecurangan yaitu dengan mengirimkan konfirmasi terhadap perusahaan maupun pelanggan. Untuk lebih jelasnya silahkan anda membaca dibuku manapun yang berkaitan dengan materi ini dan saya ucapkan terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Apabila terdapat kesalahan tolong diberikan komentar karena komentar anda sangan berguna buat saya.

2 komentar: